oleh

250 Ton Ikan Mati di Danau Ranau Lampung, Petani Rugi Rp5 Miliar

Lampung Barat, mitrabhayangkara.com – Sebanyak 250 ton ikan mati di Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah.

“Jumlahnya kemungkinan bertambah, karena sampai kemarin ikan mati sudah mencapai 250 ton,” kata Kepala Dinas Perikanan Lampung Barat Kamaludin, Selasa (17/1/2023).

Dia menambahkan, kerugian yang dialami petambak masih belum bisa dipastikan, namun jumlahnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

“Kalau kita kalkulasi dari 250 ton itu ke rupiah dengan harga Rp25.000 per kilogram, kurang lebih Rp5 miliar total kerugiannya,” kata dia.

Mengenai penyebab kematian ikan, kata dia, diduga dari kadar belerang yang naik. “Kadar belerang naik, akibarnya kadar oksigen di Danau Ranau turun, yang mengakibatkan kematian ikan,” katanya.

Menurut dia, ikan yang masih segar dimanfaatkan petani untuk dikonsumsi.

“Sementara 25 persen sampai 30 persen ikan yang masih segar dimanfaatkan mereka untuk dikonsumsi atau dijual,” kata dia.

Ia mengatakan bahwa ikan yang sudah mati, dibuang di suatu tempat dan akan dibuat pupuk. Saat ini, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memeriksa sampel air di karamba jaring apung (KJA) setelah terjadinya peristiwa ribuan ikan mati secara massal.

“Kami bersama tim dari BKIPM (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan) bekerja sama turun ke lokasi langsung tepatnya ke karamba jaring apung di Danau Ranau,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni.

 

Sumber : iNews.id

Editor    : spy

News Feed