Pekanbaru, mitrabhayangkara.com – Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan dokter hewan meninjau lokasi penemuan gajah yang mati berlumuran darah di Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis.
Dari hasil penelusuran diketahui kalau gajah yang mati itu dalam kondisi mengandung. Tim pun melakukan pembedahan terhadap bangkai gajah tersebut. Tim mengeluarkan bayi gajah dari perut induknya. Namun sayang, bayi gajah itu juga mati.
“Bayi gajahnya juga mati bersama induknya. Sebentar lagi seharusnya gajah tersebut melahirkan,” kata Plh BBKSDA Riau Hartono, Kamis (26/5/2022).
Gajah tersebut ditemukan mati di tepi jalan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) Km 48 Dusun Kayu Api, Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Talang Muandau. Gajah betina itu diperkirakan berusia 25 tahun.
Dari hasil nekropsi (otopsi) ditemukan adanya darah di bagian anus dan mulut gajah. Apakah gajah tersebut mati akibat diracun masih dalam pengusutan.
Penyebab kematian Gajah Sumatera belum dapat dipastikan, akan tetapi dari mulut dan anusnya keluar darah. Saat dilakukan nekropsi, diketahui bahwa gajah dalam kondisi mengandung dan akan segera melahirkan anaknya.
“Tim mengambil sample hati, dinding usus, paru, dan kotoran Gajah tersebut untuk dilakukan uji laboratorium,” kata Plt. Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara.
Setelah selesai dilakukan nekropsi, bangkai gajah betina dan anaknya dikubur.
“Dengan bantuan alat berat, tim menguburkan bangkai gajah di lokasi,” pungkasnya.
Sumber : Sindonews.com
Editor : Spy