Jakarta, mitrabhayangkara.com – Pihak sekolah SD di Medan, Sumatera Utara (Sumut), akhirnya buka suara soal kasus dugaan kekerasan seksual terhadap siswi perempuan yang menyeret kepala sekolah (kepsek) hingga tukang sapu.
Kuasa hukum pihak SD, Marudut Simanjuntak membantah adanya kekerasan seksual yang dilakukan oleh kepsek dan tukang sapu.
“Intinya begini, peristiwa yang dilaporkan ke polisi itu tidak benar,” katanya kepada SuaraSumut.id, Jumat (9/9/2022) sore.
Menurutnya, ada peristiwa yang melatarbelakangi tuduhan pemerkosaan itu yakni diduga mengenai tunggakan SPP.
“Mengapa gak benar? Ada latar belakang peristiwanya itu sebelum-sebelumnya,” ujar Marudut.
Setelah pertemuan dengan ibu I, pihak sekolah sudah setuju untuk pemotongan biaya. “Tetapi dengan catatan tunggakan-tunggakan uang sekolah sama yang lainnya suruh dibayar, kan begitu,” kata Marudut.
“Dia tidak memenuhi itu, dia mungkin merasa gak senang dia buat laporan polisi itu cerita yang lagi viral itu,” sambungnya.
Marudut mengatakan pihaknya telah membuat laporan balik ke Polda Sumut pada bulan April 2022. “Kita sudah buat laporan polisi di bulan April di Polda dugaan fitnah penyebaran berita bohong,” ungkapnya.
Marudut menjelaskan kasus dugaan fitnah dan penyebaran berita bohong yang dilaporkannya ini belum diproses oleh Polda Sumut.
“Cuma kan masih ada perkara pokoknya itu secara teknis hukum harus didahulukan dulu perkara pokoknya kan begitu,” katanya.
“Nanti kalau sudah dihentikan baru kita minta proses. Termasuk juga kita akan tuntut ganti rugi sekalian,” sambungnya.
Tegur Hotman Paris
Pihaknya juga telah melayangkan surat teguran kepada Hotman Paris Hutapea, pengacara yang membuat kasus ini menjadi viral.
“Hari ini sudah kita layangkan surat teguran kepada Hotman,” kata Marudut.
Ia mengatakan alasan surat teguran ini diberikan kepada Hotman Paris agar beliau mengecek kebenaran suatu perkara sebelum menyampaikan ke publik.
“Surat teguran, supaya begini jangan semua dia tampung masyarakat itu dia cek dululah benar atau tidak. Ini dia belum cek benar tidaknya dia langsung cuap-cuap di video itu, kan gak cocok itu,” katanya.
Marudut juga meminta kepada Polda Sumut, agar segera menghentikan perkara dugaan kasus pemerkosaan yang menyeret Kepsek dan tukang sapu.
“Kita dah kirim suratnya dan kita udah kirim video klarifikasi kita dan permintaan supaya dia berhati-hati itu kita kirim ke dia. Kita minta Polda segera menghentikan perkara yang dilaporkan sama ibu itu,” pungkasnya.
Sementara, wanita berinisial I ibu korban yang diduga menjadi korban pemerkosaan, mengaku telah melunasi tunggakan itu.
“Udah selesai itu, tidak ada masalah kalau itu. Saya hanya meminta keadilan agar pelaku (dugaan rudapaksa) terhadap anak saya segera ditangkap,” katanya kepada SuaraSumut.id.
Lebih lanjut, ibu I juga menyerahkan perkara hukum ini kepada Hotman Paris Hutapea.
“Untuk proses hukumnya saya sudah serahkan kepada pak Hotma Paris dan tim,” ungkapnya.
Pengacara Hotman Paris Hutapea menerima aduan dugaan pemerkosaan yang dialami seorang bocah perempuan usia 10 tahun.
Dilihat dari akun Instagram @hotmanparisofficial, Hotman Paris mengaku kedatangan seorang ibu dan anaknya. Hotman menjelaskan anak itu diduga diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.
“Inilah anak kecil, cewek, umur 10 tahun, yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh Pimpinan Sekolah, Pimpinan Administrasi, bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut,” kata Hotman.
Hotman Paris lalu bertanya kepada ibu tersebut. Kemudian ibu itu menceritakan kronologi kejadian yang menimpa anaknya.
“Anak saya dibawa ke gudang. Awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban dan kakinya diikat,” kata I kepada Hotman Paris.
Di dalam gudang itu sudah ada kepala sekolah yang menunggu. Dijelaskan jika anaknya diperkosa secara bergilir oleh kepala sekolah dan tukang sapu.
Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Medan dengan laporan nomor 1769 tanggal 10 September 2021. Kasus itu lalu ditarik ke Polda Sumut.
“Bapak Kapolda Sumatera Utara mohon segera kasus ini mendapat perhatian,” katanya.
Sumber : Suara.com
Editor : Spy