Taput, mitrabhayangkara.com – Ketua DPP LSM GEMPITA Tapanuli Utara (Taput), Joel Simanjuntak, meragukan pekerjaan saluran air (parit buangan), dan perkerasan yang dilaksanakan di Desa Sabungan Nihita I, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Taput yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Hal tersebut terlihat dari pengamatannya di lapangan, dimana ditemukan kesalahan dalam pekerjaan parit tersebut, yang dikerjakan di sepanjang jalan desa di lingkungan desa tersebut.
Kesalahan itu terlihat jelas, banyak keretakan yang terlihat di sepanjang dinding parit tersebut, ujarnya kepada mitrabhayangkara.com, Rabu (26/2/2020), lalu.
Menurutnya, keretakan tersebut disebakan oleh campuran semen yang kurang merata dan volume semen yang kurang.
“Lihatlah pak hasilnya ini, maka campuran semen, pasir yang dipasang untuk pasangan batu seperti kapur dan apabila kita gengam campurannya, bisa hancur. Apakah ini namanya campuran yang baik?,”gugahnya.
Disamping itu, kita juga melihat lantai saluran air tersebut sudah banyak yang bocor dan bahkan sudah hancur sama sekali, tambahnya.
Joel Simanjuntak juga mengomentari hasil perkerasan jalan di desa tersebut, dimana baru 2 bulan pekejaan siap dilaksanakan namun sudah hancur berantakan.
“Bagaikan tidak digilas dan sertu yang digunakan tidak ada lagi nampak di permukaan jalan perkerasan tersebut,”ungkapnya.
Ketua TPK, Pangihutan Simanjuntak, Ketua Pelaksana Jornel Simanjuntak, dan Sekdes, Juniarman Simanjuntak ketika dikonfirmasi oleh LSM GEMPITA, terkait pelaksanaan DD di Desa Sabungan Nihuta I, mengaku sudah sesuai dengan RAB.
Ketua DPP LSM GEMPITA Taput, Joel, meminta pihak Inpekorat agar jeli dalam menghitung atau mengevaluasi pekerjaan tersebut, kalau bisa melibatkan aparat hukum dalam melihat hasil pekerjaan tersebut.
Karena yang kita terima adalah kwalitas kerjanya, bukan volume RAB yang sudah siap dikerjakan, katanya.
Penulis : Bahari
Editor : Spy
Komentar