oleh

Kisah Guru di Lampung, Mengabdi 32 Tahun Jadi Honorer hanya Digaji Rp300.000 per Bulan

Tulang Bawang, mitrabhayangkara.com – Nasib pilu masih dialami oleh pahlawan tanpa tanda jasa alias guru di Indonesia. Pengabdian puluhan tahun ternyata tak menjamin mendapat gaji yang layak. Salah satu guru itu yakni Suroso Wati.

Guru di Tulang Bawang, Lampung, ini sudah menjadi guru honorer selama 32 tahun. Jangankan diangkat menjadi PNS, gaji Suroso Wati pun jauh dari kata layak.

“Jadi kalau dibilang honornya mencukupi, ya terus terang ya kurang,” kata Suroso Wati sambil suaranya bergetar saat ditemui di tempat mengajarnya, Jumat (25/11/2022).

Enam hari dalam sepekan, Suroso Wati harus berangkat mengajar murid-muridnya Taman Kanak-Kanak (TK).  Setiap mengajar ke sekolah, dia mengendarai Honda Astrea tahun 90-annya.

Meski begitu, semangat Suroso Wati tak pernah berkurang untuk menjalankan tugas sebagai guru honorer. Dia mengatakan, sudah 32 tahun mengajar TK Dharma Wanita, Desa Moris Jaya, Kecamatan Banjar Margo.

Perempuan berusia 49 tahun itu tetap semangat untuk terus mengajar anak didiknya, walaupun status guru honorer masih tidak pernah berubah dan hanya digajir Rp300.000 per bulannya.

“Alhamdulillah dengan perjuangan dan kegigihan saya, dengan dukungan suami. Ya Alhamdulillah berjalan sampai sekarang,” katanya. Saat disinggung apakah tidak ada kenaikan honor atau gaji selama ini, dia tidak ingin membahasnya lebih jauh.

“Sebenarnya kalau kita ditanya honor itu, hati kami berat. Saya tak mau mengumbar kesedihan itu ke orang lain,” kata dia.

Suroso Wati tak penah berhenti menjadi seorang pendidik, dia ingin selalu membagikan ilmu kepada generasi penerus bangsa.

Di hari Guru ini, dia hanya ingin agar pemerintah memperhatikan nasibnya, salah satunya diangkat menjadi seorang PNS.

 

Sumber : iNews.id

Editor    : spy

News Feed